Sivitas STFT Jakarta Serukan Pemilu Beretika dan Berintegritas

STFT JakartaKetua STFT Jakarta, Binsar Jonathan Pakpahan bersama sivitas Sekolah Tinggi Filsafat Theologi, Minggu (4/2/2024)

halKAhalKI.com | Sivitas Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta, menyebutkan Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi yang seharusnya berjalan sesuai dengan cita-cita bangsa, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Demokrasi menjadi sistem yang kita pilih bersama untuk mencapai tujuan tersebut, dengan harga mahal Reformasi 1998. Bangsa Indonesia merindukan pemimpin yang menghapus korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang menaruh kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan.

"Sayangnya, kami melihat beberapa tindakan yang melawan hati nurani dan tidak sesuai dengan semangat yang menjiwai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Pertama, pencalonan wakil presiden yang diputuskan dalam Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023, yang kemudian terbukti melanggar kode etik, namun keputusannya tidak bisa dibatalkan," kata Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta, Binsar Jonathan Pakpahan di Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Kedua, pembagian bantuan sosial (bansos) berupa beras dan lain-lain, bantuan langsung tunai (BLT) diberitakan di media disebutkan oleh beberapa menteri sebagai bantuan Presiden Joko Widodo yang diduga bertujuan untuk mendukung pasangan calon (paslon) tertentu, sementara semua itu adalah uang rakyat.

Ketiga, ditengarai ada pengarahan aparatur negara untuk mendukung paslon tertentu dan melakukan tindak kekerasan, yang terlihat dari beberapa berita di media.

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...