KAWAL PEMILU 2024

Warga Barak Induk Sebut Money Politic Pemicu Kericuhan Setelah Hari Pencoblosan

Beberapa warga Barak Induk Dusun Aman Damai Desa Harapan Maju, Sei Lepan Kab. Langkat, Sumut yang menyebutkan peristiwa kericuhan disebabkan adanya money politic oleh salah satu caleg DPRD Langkat kepada halKAhalKI.com, Sabtu (24/2/2024).

halKAhalKI.com, Langkat | Terungkap dari warga Barak Induk, kericuhan yang terjadi di Dusun Aman Damai Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada Minggu 18 Februari 2024 setelah pelaksanaan pemungutan suara atau pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari, berlatar belakang persoalan politik uang atau money politic yang dilakukan salah satu calon anggota DPRD (caleg) Kabupaten Langkat daerah pemilihan 5.

Dikutip dari relis Polres Langkat, Kamis (22/02/ 2024) lalu. Kericuhan tersebut mengakibatkan 7 rumah rusak dan perabotan rumah tangga serta 2 sepeda motor dibakar dan seorang dirawat di rumah sakit akibat penganiayaan dan Polres Langkat juga mengamankan 12 warga Dusun Aman Damai Desa harapan Maju yang diduga pelaku.

Beberapa warga Barak Induk yang berada di kawasan Dusun Aman Damai Desa Harapan Maju, Sei Lepan, mengungkap bahwa kericuhan tersebut dikarenakan adanya politik uang senilai Rp120 ribu untuk memilih salah seorang calon anggota DPRD Kabupaten Langkat daerah pemilihan Langkat 5.

Menurut mereka kepada halKahalki.com dan beberapa jurnalis media siber lainnya di Stabat Sabtu (24/2/2024), bahwa sebenarnya merekalah menjadi korban akibat money politic yang diduga dilakukan sekelompok tim sukses caleg tersebut, Diantaranya seorang oknum Guru berstatus ASN Rolan yang mengajar pada salah satu SDN 057765 057765 Aman Damai Kecamatan Sei Lepan.

Menurut Legiani, Sumarni dan Wartini peristiwa keributan yang terjadi berawal dari adanya aksi bagi-bagi uang (money politik) yang dilakukan tim sukses (TS) seorang caleg dari salah satu partai peserta Pemilu 2024 berinisial J.

Sehingga sejumlah warga yang merasa tak setuju, mendatangi rumah Rolan. Warga itu didominasi emak-emak untuk mempertanyakan perihal pembagian uang untuk mendukung oknum Caleg tersebut. Ini dikarenakan warga mengetahui Rolan merupakan bagian dari tim sukses caleg tersebut.

“Kenapa jadi penghianat perjuangan warga?” ujar wanita paruh baya tersebut, sembari menyebutkan bahwa di kawasan mereka ada kesepakatan diantara warga untuk memberikan dukungan kepada siapapun yang memperjuangkan nasib mereka, dengan catatan tidak mengunakan politik uang.

Saat warga mempertanyakan hal tersebut, Rolan malah balik bertanya balik bertanya, “Aku penghianat apa rupanya,” sembari masuk ke dalan rumah dan mengambil pompa angin besi sepeda motor dan langsung mengayunkan pompa tersebut ke arah arah massa yang didominasi emak-emak.

Akibatnya, pompa terbuat dari besi yang diayunkan mengenai lengan Legiani yang paling dekat dengan posisi Rolan.

Sehingga, melihat aksi tersebut, massa terprovokasi, tidak terima atas perlakuan tersebut. Sehingga emosi pun tersulut. Dan Akhirnya warga mengeluarkan barang-barang milik Rolan dari dalam rumahnya.

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...