Untuk Pertanian Berkelanjutan, Pj Bupati Langkat MoU dengan Bank Indonesia

Foto bersama , usai penandatanganan nota kesepahaman bersama terkait penerapan konsep pertanian dengan skema "close loop" di Kabupaten Langkat. antara Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy, dan V di kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Medan. Selasa, (24/9/2024)-halKAhalKI.com

halKAhalKI.com, Medan | Upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan, Pj. Bupati Langkat, M. Faisal Hasrimy dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara, menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding, MoU terkait penerapan konsep pertanian dengan skema close loop di Kabupaten Langkat. Penandatanganan berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, di Kota Medan, Selasa, (24/9/2024).

Hadir dalam acara ini Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Yura Djalins, Ekonom Ahli BI, Abdul Khalim. Turut mendampingi Pj. Bupati Langkat antara lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Langkat Ikhsan Aprija, S.STP, M.Si, serta Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Langkat Indri Nugraheni, SE, MM, Akt.

Langkat sebagai Pilot Project Close Loop

Dalam paparannya, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Yura Djalins, menjelaskan bahwa Kabupaten Langkat dipilih sebagai pilot project untuk implementasi konsep close loop di Sumatera Utara. Konsep ini merupakan strategi korporatisasi bagi petani dengan mengintegrasikan proses dari hulu hingga hilir, sehingga tercipta kesatuan dalam pengelolaan hasil pertanian.

"Konsep close loop ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pertanian di Langkat, khususnya dalam hal penggilingan padi, distribusi komoditas, dan pemberdayaan koperasi tani,” kata Yura Djalins.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama jika lahan tadah hujan bisa ditingkatkan menjadi lahan irigasi atau embung. Program ini akan dilaksanakan secara bertahap, dengan tahap pertama melibatkan Gapoktan, sementara tahap kedua akan mengoptimalkan koperasi tani.

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...