Syalwa Aurelia 3 Tahun Menderita Ginjal Bocor

halKAhalKI.com, Batang Serangan - Syalwa Aurelia, bocah berusia 3 tahun yang tinggal di Dusun Bangun Sari, Desa Sei Musam, Kec. Batang serangan menderita kebocoran ginjal. Perut dan kakinya membengkak hingga berukuran tidak normal, derita Syalwa ini telah berlangsung sejak satu tahun lalu.
Kondisi Syalwa Aurelia putri dari Edi Murtopo sangat memprihatinkan. Keterbatasan keuangan Edi Murtopo membuatnya merawat dan mengobati dengan seadanya. Kondisi ini berlarut hingga mengkhawatirkan hingga Kondisi Syalwa Aurelia viral di media sosial.
Akhirnya bocah malang dari dari keluargab tidak mampu ini dibawa ke RSU Arthamedica, Jalan Samanhudi, Kec. Binjai Kota, Selasa (31/7/2018). Dan saat ini, Syalwa masih menjalani perawatan. Dari hasil pemeriksaan awal, Syalwa disebutkan menderita kebocoran ginjal (Sindrom nefrotik,red). Sehingga perut dan kaki, serta matanya mengalami pembengkakan.
Orang tua Syalwa, Edi Murtopo, mengaku tidak menyangka dengan penyakit yang diderita anaknya tersebut. "Awalnya kami pikir hanya cacingan, setelah dikasi obat cacing perutnya tidak juga normal. Bahkan tanpa disangka kakinya ikut membengkak," ujar Edi.
Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Edi membawa anaknya kepada orang pintar (berobat kampung) dan diberi obat seperti jamu. "Sempat membaik, perutnya mengecil. Tapi hanya sebentar dan kembali membengkak," tuturnya.
Bingung dengan kondisi itu, akhirnya Edi membawa anaknya berobat ke RSU dr Fuad, Jalan Ahmad Yani, Kec. Binjai Kota. Karena tidak ada uang, anaknya hanya diperiksa dan kembali dibawa pulang.
"Ketika kami periksa diketahui ada masalah di ginjal. Tapi mau bagaimana, karena tidak ada uang dan tidak terdaftar sebagai peserta BPJS, makanya kami bawa pulang," tuturnya sembari menundukkan wajah.
Edi yang bekerja serabutan ini mengakui, untuk mengurus BPJS dirinya terkendala diberbagai administrasi. "Waktu berobat kampung, nama anak saya disuruh ganti. Makanya gak cocok nama anak saya dengan Kartu Keluarga. Jadi masih harus diubah semuanya. Makanya saya pun jadi bingung," ungkapnya.
Sejauh ini, lanjut Edi, BPJS masih dalam proses. Hanya saja terkendala pada masa aktif. "Kalau diurus dan selesai, BPJS itu katanya bisa aktif setelah empat belas hari. Sementara sekarang anak saya masih pasien umum dan uang juga tidak ada," ucapnya dan berharap anaknya dapat diberi tindak lanjut medis agar sembuh dari penyakitnya.
Sementara pihak rumah sakit enggan memberikan penjelasan. Apakah anak malang itu akan dirujuk dan segera mendapat tindakan medis atau masih menunggu berkas administrasi BPJS. "Kepala perawat gak ada, tadi ada pemeriksaan. Dokter sudah keluar, karena sudah selesai melakukan pemeriksaan," kata perawat jaga di lantai dua tempat bocah tersebut dirawat. /ref.
Komentar