Peran Masyarakat Adat Dalam Pertahankan Budaya Melayu “Dikupas” dalam Workshop Kebudayaan

Anggota DPR RI Djohar Arifin saat menyampaikan paparannya dalam workshop yang digelar Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek di Pegnasos, Stabat, Minggu (25/8/2024)- halKAhalKI.com

halKAhalKI.com, Langkat | Peran masyarakat adat dalam mempertahankan budaya Melayu Langkat dibicarakan dalam workshop yang diselenggarakan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek bersama anggota Komisi X DPR RI, Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin di gedung Pegnasos, Stabat, kabupaten Langkat, Minggu (25/8/2024)

Workshop tersebut diikuti berbagai kalangan masyarakat Melayu Langkat, diantaranya akademisi, tokoh adat Melayu, dengan narasumber Prof Dr Pujiati MSoc Sc Phf- Guru Besar bidang Ilmu Telaah Pranata USU, Prof Dr Fahruddin Azmi – Guru Besar UIN dan Prof Dr Khairil Ansyari MSc Guru Besar Fakultas Pendidikan dan Bahasa dari Unimed.

Syamsul Hadi SH MM, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Dirjen Kebudayaan-Kemendikbudristek RI, serta Yuni Ariani Nasution mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Langkat.

Dalam paparannya anggota , Djohar Arifin Husin, menyebutkan bahwa luas negara Indonesia hampir seluas 16 negara yang ada di Eropa. Indonesia memiliki 1.239 warisan budaya bukan benda, seperti syair dan pantun, jadi warisan budaya para leluhur di tanah air itu harus dilestarikan dan dipertahankan.

“Ini harus dipertahankan geografisnya, sehingga budayanya bisa dilestarikan, kalau tidak bisa punah,” kata Djohar Arifin Husin.

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...