Pengadaan Smart Board Disdik Langkat Dituding Menyalah, LSPI Segera Informasikan ke KPK

Foto: serah terima salah smartboard dari pihak perusaaan pengadaan kepada salah kepala SMP di Kabupaten Langkat (wajah disamarkan), Senin (23/9/2024)/ dok foto LSPI

halKAhalKI.com, Langkat | Pengadaan media pembelajaran digital berupa Smart Board atau papan tulis interaktif pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Langkat yang bersumber dari dana APBD-P Tahun anggaran 2024, senilai hampir Rp.50 milyar mengundang pertanyaan berbagai elemen masyarakat.

Pasalnya, banyak sekolah di Kabupaten Langkat yang dinilai masih belum layak sarana dan prasarana penunjang pendidikan, parahnya Dinas Pendidikan Langkat melaksanakan pengadaan Smart Board dengan anggaran puluhan milyar, terkesan menyalah.

Aktivis Kabupaten Langkat Syahrial Sulung, yang juga Direktur Lembaga Studi Pengadaan Indonesia (LSPI), menuding jika anggaran pengadaan Smart Board di Dinas Pendidikan Langkat terkesan dipaksakan serta adanya indikasi campur tangan penguasa dari sejak proses pengajuan anggaran hingga ke tahap pembelian barang.

“Ya, sejak awal kesannya memang dipaksakan dan kami mencurigai proyek ini dibidani langsung oleh penguasa”, katanya, Senin (30/10/2024) di Stabat.

Dipaparkan Syahrial, pengadaan digital Smart Board untuk SMP senilai Rp 17,9 milyar dan untuk pengadaan smartboard SD senilai Rp 32 milyar.

Syahrial pun menilai, proyek pengadaan smartboard di Dinas Pendidikan Langkat dikerjakan secara terburu-buru alias sedang kejar tayang. Bahkan untuk pengadaan Smart Board khusus SMP, tahapannya sudah memasuki proses pembayaran 100 persen sebab barang sudah diserahterimakan sejak 23 September pekan lalu.      

“Kelihatannya memang seperti terburu-buru, Perda APBD-P saja baru di tetapkan tanggal 5 september, sementara Surat Pesanan (Kontrak) langsung dibuat pada tanggal 12 September yang dilanjutkan dengan serah terima barang pada tanggal 23 September, Hal inilah yang menguatkan kecurigaan kami bahwa proses pengadaan Smart Board ini sudah di desain jauh sebelum APBD-P disahkan,” bebernya.

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...