Pakar Politik: Faktor SBY, Titiek Soeharto Hingga Jokowi Membuat Prabowo dan Mega Sulit Bergabung

halKAhalKI.com | Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, 20 Oktober, besok.
Pakar politik Jerry Massie mengungkapkan bahwa wacana koalisi antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan diprediksi tidak akan berjalan mulus.
Menurut Jerry Massie yang juga Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) dalam keterangan tertulisnya yang diterima halKAhalKI.com, Sabtu (19/10/2024), empat faktor penting yang menjadi pertimbangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri sulit bergabung dengan Koalisi Prabowo.
Faktor SBY
Pertama, kata Jerry faktor Soesilo Bambang Yudhoyono. Menurut Jerry, perseteruan SBY dan Mega terbilang cukup lama, yakni sejak SBY naik tahta sebagai presiden selama 10 tahun. Keduanya mulai jarang bersua dan berkomuninkasi alias renggang, padahal SBY cukup dekat dengan Mega kala putri Presiden Pertama RI Soekarno ini menjadi presiden menggatikan Gus Dur.
“Berkali-kali SBY mengundang Mega hadir upacara, di Istana tapi tak pernah digubris. Jadi memang saya nilai Mega masih belum move on pada SBY. Nah, dengan kedekatan SBY dan Prabowo saat ini maka bisa membuyarkan asa Megawati beralih haluan mendukung Prabowo-Gibran,” katanya.
Faktor Titiek Soeharto
Lalu faktor yang kedua, karena Titiek Soeharto, sebut Jerry.
“Megawati saya kira masih terbayang masa lalu yang kelam saat Presiden Soeharto menduduki tampuk kekuasaan menggantikan posisi Soekarno. Jadi ini tetap akan menjadi mimpi buruk serta merupakan memori kelam yang sulit dilupakan. Lihat saja, bagaimana saat aset-aset Soeharto yang dipegang anak-anaknya dirampas oleh negara di era kekuasaan PDIP,” ulas Jerry.
Komentar