Ini Respon Komunikolog Indonesia Terkait Presiden “Endorse” Capres dan Cawapres

istimewaFoto kolase Komunikolog Indonesia, Suko Widodo, Effendi Gazali, Iwel Sastra, Emrus Sihombing dan Hasrullah

halKAhalKI.com | Beberapa hari ini sejumlah tokoh bersuara meminta Presiden agar jangan terkesan sibuk mengedepankan (endorse) calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres).

Komunikolog Indonesia pun tertarik menganalisis fenomena ini. Suko Widodo, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga yang juga Ketua Asosiasi Komunikolog Indonesia menilai kelaziman dalam komunikasi politik di dunia adalah presiden petahana tidak begitu cepat dan ketara bicara soal calon presiden selanjutnya.

"Nanti ketika partai politiknya sudah menetapkan calon presiden dan didaftarkan ke KPU, baru presiden petahana ikut membantu kampanye capres ini secara serius ke seluruh wilayah." kata Suko Widodo, Senin (8/5/2023).

Hal senada juga dikatakan Effendi Gazali, anggota Komunikolog Indonesia mendukung pernyataan tersebut.

"Saat ini terasa betul kerinduan rakyat Indonesia akan pemimpin-pemimpin yang tetap berperan sebagai Bapak Bangsa, Guru Bangsa, Menteri Bangsa, dan Presiden Bangsa Indonesia. Saya yakin rakyat merindukan Bapak Presiden melaksanakan Halal-bi-halal tahun ini pertama-tama dengan seluruh ketua umum partai politik terlebih dahulu," katanya

"Coba pelajari dengan seksama. Ini tradisi yang dikembangkan oleh Presiden Soekarno sejak tahun 1948. Pasti sejuk rasanya menyaksikan berita seperti itu jadi ' Breaking News' di televisi dan seluruh media lainnya. Sesudah itu, beberapa hari kemudian, tentu bisa saja presiden melakukan pertemuan hanya dengan koalisinya ke masa mendatang," tambah Effendi.

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...