halKAhalKI.com, Langkat |Sembilan belas tahun sudah banjir bandang di Bukit Lawang, yang mengakibatkan korban 177 orang tewas dan 354 warga kehilangan tempat tinggal pada hari Minggu 2 November 2002 sekira pukul 22.30 WIB.

Dan masyarakat Kecamatan Bahorok khususnya di seputaran daerah tujuan wisata Bukit Lawang menggelar acara mengenang 19 tahun tragedi banjir bandang Bukit Lawang, Selasa (8/11/2022).

Informasi yang dirangkum menyebutkan, banjir bandang yang merupakan sebuah tragedi kemanusiaan tersebut, berawal dari gerimis dan hujan menjelang malam. Selanjutnya hujan pun turun dengan derasnya. Hingga arus sungai bergejolak yang disusul tingginya permukaan air sungai yang menjadi tujuan wisata manca negara tersebut, air bah memasuki pemukim warga di sekitar aliran sungai.

Situasi tersebut, kerap terjadi sebelumnya. Hingga warga menganggap hal tersebut hal yang biasa. Namun tiba -tiba air sungai meluap seperti air bah. Air yang bercampur lumpur serta batang kayu maupun pohon berbagai ukuran yang tercabut bersama akarnya turut hanyut dibawa air bah dengan cepatnya.

Dan seketika penerangan yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) padam dan suara riuh meminta tolong pun terdengar di sepanjang aliran sungai di kawasan wisata Bukit Lawang.

Ini dipaparkan salah seorang warga yang selamat dari tragedi tersebut bernama Teger. "Tidak tahu mesti berbuat banyak saat itu, panik dan saling menyelamatkan diri sendiri dan keluarga," ujarnya sambil mengenang peristiwa yang memilukan tersebut.